• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekonomi RI Rapuh Sebelum Covid: SBY Desak Kejujuran

img

Dfolt.com Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Pada Edisi Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang News, Indonesia. Informasi Terkait News, Indonesia Ekonomi RI Rapuh Sebelum Covid SBY Desak Kejujuran Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Stagnasi Ekonomi Indonesia: Analisis Susilo Bambang Yudhoyono

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade terakhir. Ia berpendapat bahwa penyebabnya adalah ketidakseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.

SBY menduga bahwa pemerintah terlalu fokus pada pembangunan infrastruktur, sementara mengabaikan investasi pada pendidikan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya beli masyarakat. Akibatnya, komponen utama pertumbuhan ekonomi menjadi lemah.

Sepanjang 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai puncaknya pada 2022 sebesar 5,31%. Sementara itu, catatan terendah terjadi pada 2020 saat ekonomi terkontraksi hingga minus 2,07%. Padahal, pada dekade sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 6,35% pada 2007.

Kondisi ekonomi yang stagnan di kisaran 5% terus berlanjut hingga 2024, dengan pertumbuhan hanya sebesar 5,03%. Bahkan, sebelum pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi sudah melambat sekitar 5%.

SBY menekankan bahwa seluruh pihak, termasuk pemerintah, teknokrat, pelaku usaha, dan masyarakat, harus mengevaluasi penyebab stagnasi ekonomi ini. Ia juga menyarankan agar pemerintah baru di bawah Presiden Prabowo Subianto merumuskan kebijakan yang lebih tepat untuk memperkuat SDM dan daya beli masyarakat.

Kita harus jujur tanpa saling menyalahkan. Oleh sebab itu, di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto, ia menganggap kebijakan-kebijakan yang tak kondusif terhadap pertumbuhan ekonomi itu harus segera dievaluasi dan diramu dengan kebijakan baru yang lebih menyasar pada penguatan SDM dan daya beli masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali meningkat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Demikian uraian lengkap mengenai ekonomi ri rapuh sebelum covid sby desak kejujuran dalam news, indonesia yang saya sajikan Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Jika kamu mau Terima kasih

© Copyright 2024 - Dflot Berita Terbaru, Terkini dan Terupdate Masa Kini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.