Lindungi Anak, Industri Game Nasional Wajib Saring Konten!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5177360/original/004359700_1743163904-dXBsb2Fkcy8yMDI1LzMvMjgvNTM5NGZiMWUtN2JjNi00MThhLTgyNmItYTUzMGVmMGExNDE4LmpwZWc_.jpg)
Dfolt.com Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Kini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Catatan Artikel Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Lindungi Anak Industri Game Nasional Wajib Saring Konten Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.
Table of Contents
Jakarta, 8 Juli 2025 - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi meluncurkan kebijakan Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital (TUNAS). Kebijakan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif konten digital, khususnya dalam industri game nasional yang terus berkembang pesat.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya peran aktif industri game dalam menerapkan sistem rating usia pada setiap game yang beredar di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam forum HIPMI x MVT Connect 2025, di mana Meutya menyoroti perlunya keseimbangan antara pertumbuhan industri game yang sehat dan perlindungan terhadap anak-anak dari konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
“Kita ingin industri game di Indonesia terus tumbuh secara sehat, tapi pada saat yang sama, kami juga menerima banyak sekali keluhan dari orang tua tentang konten-konten yang tidak sesuai untuk anak-anak,” ujar Meutya Hafid. Ia menambahkan bahwa kebijakan ini bukan merupakan bentuk sensor, melainkan wujud tanggung jawab bersama dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi generasi muda.
Kebijakan TUNAS ini diimplementasikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas). Regulasi ini mewajibkan setiap penyelenggara sistem elektronik, termasuk pengembang dan penerbit game, untuk menerapkan klasifikasi usia secara ketat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan mereka.
Salah satu poin penting dalam PP Tunas adalah pembatasan akses terhadap game dengan konten kekerasan tinggi atau adiktivitas tinggi. Menurut peraturan tersebut, game semacam ini hanya boleh diakses oleh pengguna berusia minimal 16 tahun dan harus didampingi oleh orang tua. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif game tersebut terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak-anak.
Meutya Hafid juga menyoroti pentingnya Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai alat bantu bagi orang tua dan pelindung bagi industri game. IGRS membantu orang tua dalam memilih game yang sesuai untuk anak-anak mereka, sekaligus melindungi industri dari risiko pelanggaran hukum akibat konten yang tidak sesuai usia.
“IGRS merupakan pelindung bagi industri, dengan menerapkan klasifikasi usia secara jujur, pengembang dan penerbit bisa menghindari risiko pelanggaran hukum,” tegas Meutya. Ia menambahkan bahwa tuntutan terhadap industri game untuk bertanggung jawab kini menjadi tren global yang berlangsung di banyak negara.
Pemerintah berharap, dengan adanya kebijakan TUNAS dan penerapan IGRS yang efektif, industri game di Indonesia dapat terus berkembang secara positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Perlindungan terhadap anak-anak dalam ekosistem digital merupakan prioritas utama, dan pemerintah akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi mereka.
Berikut adalah contoh tabel klasifikasi usia berdasarkan PP TUNAS:
Klasifikasi Usia | Deskripsi | Contoh Konten |
---|---|---|
SU (Semua Umur) | Konten yang sesuai untuk semua usia. | Game edukasi, game puzzle sederhana. |
7+ | Konten yang mungkin mengandung sedikit kekerasan kartun atau fantasi. | Game petualangan ringan, game strategi sederhana. |
13+ | Konten yang mungkin mengandung kekerasan ringan, bahasa kasar, atau tema sugestif. | Game aksi dengan kekerasan terbatas, game simulasi. |
16+ | Konten yang mungkin mengandung kekerasan sedang, bahasa kasar, tema dewasa, atau penggunaan alkohol dan tembakau. | Game aksi dengan kekerasan lebih intens, game RPG. |
18+ | Konten yang mengandung kekerasan ekstrem, bahasa kasar, tema seksual, atau penggunaan narkoba. | Game horor, game dengan konten dewasa eksplisit. |
Penting bagi orang tua untuk memahami klasifikasi usia ini dan memilih game yang sesuai dengan usia dan kematangan anak-anak mereka. Dengan kerjasama antara pemerintah, industri game, dan orang tua, diharapkan anak-anak Indonesia dapat menikmati manfaat positif dari teknologi digital tanpa terpapar konten yang berbahaya.
Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang lindungi anak industri game nasional wajib saring konten dalam technology, news, indonesia, dunia ini Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI